Setelah sukses membangun Pondok Pesantren Husnul Khotimah 2 di kecamatan Pancalang Kuningan, Yayasan Husnul Khotimah Kuningan tidak berhenti melakukan inovasi dalam rangka membantu umat. Bertepatan dengan hari jadi kota Kuningan yang ke 518, civitas akademika Husnul Khotimah menyelenggarakan acara peletakkan batu pertama untuk pembangunan Rumah Sehat Terpadu Husnul Khotimah (RSTHK) di komplek Ponpes Husnul Khotimah Kuningan, Kamis (1/9) sekitar pukul 12.30 WIB.
Peletakkan batu pertama RSTHK dihadiri oleh anggota dewan pembina Yayasan Husnul Khotimah, KH. Achidin Noor, MA, dan Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH. Mu’tamad, M.Pd. Keduanya sekaligus didaulat menjadi peletak batu pertama pembangunan RSTHK diikuti oleh Ketua Fundraising Pembangunan RSTHK H. Wawan Setiawan, S.Sos. dan Direktur Rumah Sehat Terpadu dr. Dani Nurramdani.
Sekretaris pembangunan Rumah Sehat, H. Mustofa, M.Kes. menyatakan latar belakang pendirian Rumah Sehat Terpadu ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi civitas akademika Husnul Khotimah dan Al-Multazam, serta masyarakat sekitar.
“Latar belakang pendirian untuk meningkatkan pelayanan civitas akademika Husnul Khotimah, baik itu pegawai, guru, santri, kemudian jangkauan masyarakat sekitar dan dan mungkin Yayasan Husnul Khotimah dan Yayasan Al-Multazam juga bisa nanti bekerjasama,” ujarnya.
Mengenai anggaran, ia mengatakan Rumah Sehat yang akan berdiri di komplek pondok pesantren Husnul Khotimah Desa Maniskiduil Kec. Jalaksana Kab. Kuningan ini diperkirakan akan menelan biaya hingga 2 Milyar rupiah, belum termasuk peralatan kesehatan di dalamnya. Rumah Sakit ini direncanakan dibangun dengan 3 lantai dan ditargetkan akan selesai di tahun 2017 mendatang dan bisa mulai beroperasi pada tahun 2018.
H. Mustofa juga mengatakan yayasan membuka pintu seluas-luasnya bagi pihak-pihak yang ingin turut membantu pembangunan Rumah Sehat terpadu ini. “Kita membuka peluang dari donatur dan beberapa pihak yang tidak mengikat yang punya kesamaan tujuan bahwasannya jihad untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ini adalah sebuah amalan yang perlu diprioritaskan.” Tandasnya.
Dia juga mengemukakan nantinya akan ada program pelayanan gratis bagi para dhuafa yang berada di desa penyangga ponpes Husnul Khotimah. Menurutnya hal ini merupakan salah satu bentuk jihad yang berada dalam satu atap dan satu manajemen Yayasan Husnul Khotimah.
Yayasan Husnul Khotimah sebagai founder Rumah Sehat ini juga didukung oleh beberapa pihak seperti wali santri, alumni, dan masyarakat pada umumnya. Pendirian didasarkan pada Surat Izin Klikik No. 503/14/024/SAMSARKES dan akan membuka berbagai fasilitas kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap Ikhwan dan Akhwat, Poliklinik Umum, Poliklinik Ibu dan Anak, Poliklinik Komplementer, Laboratorium, dan Apotek.
Selanjutnya H. Mustofa berharap, dengan berdirinya Rumah Sakit ini maka akan semakin meningkatkan peluang untuk lebih banyak membantu umat. “Semakin luas pelayanan kita, semakin banyak yang bisa kita bantu. Baik dari segi pelayanan dan dari segi jumlah pelayanan,” pungkasnya.
Pendirian Rumah Sehat ini menandai awal perwujudan cita-cita pendiri pondok pesantren Husnul Khotimah, Alm. H. Sahal Suhana, SH., yaitu agar Yayasan Husnul Khotimah mampu membangun sebuah Rumah Sakit Islam yang menjadi salah satu dari Grand Protocol Yayasan Husnul Khotimah di usia ke-50 tahun mendatang. Diharapkan berdirinya Rumah Sakit ini kelak akan menjadi alternatif utama bagi masyarakat Muslim khususnya di kota Kuningan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang syar’i dengan tenaga yang berkompeten dalam bidangnya.